Tren Kebaya Dari Zaman Siti Nurbaya Hingga Era Luna Maya

Kebaya-Anne-Avantie.Orang Indonesia mana yang tidak kenal kebaya? Pakaian yang satu ini memang sudah mendarah daging bagi wanita di tanah air, bahkan warga peranakan dan asing pun tidak sedikit yang menggemari busana tradisional ini. Tidak dapat dipungkiri memang bahwa segala pernak-pernik tradisional memberikan kesan anggun bagi pemakainya.

Itulah sebabnya kebaya seakan tak lekang oleh waktu, sejak zaman penjajahan Belanda hingga sosial media kini kebaya masih terus eksis dengan segala modifikasinya. Kalau zaman dahulu kebaya tradisional terbuat dari kain tipis yang sering digunakan nenek kita, kini kebaya modern terlihat lebih ‘wah’ karena aksen dan material yang digunakan, mulai sutra hingga brokat mahal.

Kebaya adalah kombinasi blus dan gaun tradisional asli Indonesia yang tak hanya dipakai oleh wanita tanah air tapi juga negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Myanmar, dan Singapura. Sebagai ciri khasnya, kebaya terbuat dari bahan tipis seperti sutera, katun, nilon semi-transparan atau polister yang biasanya dihiasi sulaman atau bordir berpola bunga. Sebagai pelengkapnya, pemakaian kebaya baik tradisional maupun kebaya modern dibarengi dengan kain jarit atau rok batik sebagai bawahan.

Pada zaman kolonial Belanda dulu, warga keturunan Tionghoa yang menetap di Indonesia memakai salah satu jenis kebaya klasik bernama encim. Kebaya encim biasanya berwarna putih dengan hiasan anggun bordir tepian baju. Kalau kebaya modern gemerlap dengan manik-manik serta brokat, kebaya encim ini sederhana saja, dengan bagian depan yang lebih panjang dari samping dan belakang serta lancip di ujungnya.

Cobalah lihat film-film Singapura atau Thailand tradisional maka Anda akan melihat bagaimana tampilan kebaya encim. Tapi karena perubahan zaman, kebaya encim juga tidak luput dari modifikasi. Tidak sedikit kebaya modern yang diturunkan dari model encim ini.

Kalau berbicara tentang kebaya modern, Indonesia punya banyak cerita. Ragam cerita kebaya modern Indonesia dibawa oleh para desainer berbakat tanah air seperti Anne Avantie  misalnya. Jika di versi klasiknya pakaian tradisional ini memiliki model kerah yang tinggi menutup dada dan bahu, pada kebaya modern tak jarang yang berpotongan rendah menunjukkan keindahan tubuh wanita.

Secara desain, model kebaya modern lebih rumit dari yang tradisional karena penambahan payet, manik-manik, dan segala detail  yang sengaja ditonjolkan. Tak ketinggalan pula aksesori tambahan seperti ikat pinggang, pita, model kerah dari shanghai hingga kipas, model lengan, dan variasi kancing. Warnanya pun lebih beragam, tidak terbatas hanya pada putih atau krem.

Akhirnya kebaya tidak lagi dianggap sebagai busana rumahan para nyonya zaman kolonial. Kini Anda bisa mengenakan kebaya di banyak event, mulai resepsi pernikahan hingga wisuda. Tinggal sesuaikan saja model kebaya modern Anda dengan acara yang dihadiri. Pasti Anda akan tampil anggun dan berkelas.